Rabu, 04 November 2015

Stratifikasi Sosial

1. Pengertian Lapisan Masyarakat (Stratifikasi Sosial)
                                                                                                 
Kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin yaitu stratum (strata) yang berarti lapisan atau tingkat masyarakat. Stratifikasi Sosial adalah pembedaan keadaan kehidupan disuatu masyarakat  yang tetap dan sudah umum.

2.     Macam-macam stratifikasi Sosial 
a. Stratifikasi Sosial Tertutup, yaitu di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contohnya seperti sistem kasta di India dan Bali dan di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka, yaitu sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Contohnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan lain-lain.
c. Stratifikasi Campuran, yaitu  kombinasi terbuka dan tertutup dan ini sering terjadi dalam masyarakat. Contohnya untuk hal-hal tertentu bersifat terbuka, tetapi untuk hal-hal tertentu yang lain bersifat tertutup.

3.     Ada tiga macam status sosial dalam masyarakat:
a)     Ascribed Status
yaitu status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. Contohnya kedudukan seorang anak bangsawan adalah bangsawan juga.
b)    Achieved Status
Yaitu status sosial yang didapat seseorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contohnya harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
c)     Assigned Status
adalah status sosial yang diperoleh seseorang bukan ditempat asalnya yang diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.


SISTEM KASTA di BALI

Sistem kasta Bali adalah suatu sistem organisasi sosial yang mirip dengan sistem kasta India. Kemiripan ini bisa terjadi karena kedua sistem ini berasal dari akar yang sama, yaitu kekeliruan dalam penerapan sistem Warna yang bersumber dari Veda. Akan tetapi, sistem kasta India jauh lebih rumit daripada Bali, dan hanya ada empat kasta dalam sistem kasta Bali. Bali menganut sistem kasta tertutup karena seseorang tidak dapat berpindah kekasta yang lebih tinggi atau rendah. Tetapi seiring jaman bali menganut sistem kasta campuran, karena seseorang yang miskin akan naik kelevel kasta yang lenih tinggi jika seseorang itu bekerja keras (merubah hidupnya) dan sebaliknya.

 Empat kasta Bali antara lain:

·        Brahmana – pendeta
Nama anak laki-laki : Ida Bagus
Nama anak prempuan : Ida Ayu or Dayu

·        Satria (Kshatriya) - kasta prajurit, juga mencakup bangsawan dan raja
Nama anak laki-laki : Anak Agung, Agung, Dewa
Nama anak perempuan : Anak Agung, Agung, Dewi, Dewayu

·        Wesias (Waisya) - kasta pedagang dan pegawai pemerintahan
Nama anak laki-laki : Anak Agung, Agung, Dewa
Nama anak perempuan : Anak Agung, Agung, Dewi, Dewayu

·        Sudra - petani, berjumlah sekitar 90 persen dari populasi Bali.
Anak pertama laki-laki : Wayan, Putu, Gede
Anak pertama perempuan  : Wayan, Putu, Iluh
Anak kedua untuk laki-laki dan perempuan : Made, Kadek, Nengah
Anak ketiga untuk laki-laki dan perempuan  : Nyoman, Komang -

Anak keempat untuk laki-laki dan perempuan : Ketut


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
http://www.scribd.com/doc/44058041/Bab6-Lapisan-lapisan-Dalam-Masyarakat-Stratifikas-Sosial
 https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kasta_Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar