Sabtu, 07 Januari 2017

ISU ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

Isu pemanasan global sedang hangat-hangatnya. Bumi ini semakin panas, akibatnya terjadi  perubahan iklim global. Pembangunan gedung-gedunh dan kawasan perumahan semakin pesat. Yang memprihatinkan, sebagian besar program pembangunan itu tidak berwawasan lingkungan. Akibatnya, kerusakan lingkungan makin parah.
Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut.

Contoh bangunan yang menerapkan Arsitektur Bioklimatik :

v  Gedung ACROS (Asian Crossroads Over The Sea) di kota Fukuoka, Jepang

CROS FUKUOKA ACROS Fukuoka dibuka pada bulan April 1995 ACROS (Asian Crossroads over the Sea) Fukuoka building terletak di kota Fukuoka, Jepang . Di satu sisi tampak seperti gedung perkantoran biasa berdinding kaca, namun di sisi lain memeiliki teras taman yang sangat besar. Selain mempunyai bentuk yang unik dan menarik, gedung ini merupakan contoh salah satu bangunan yang ramah dan tanggap terhadap lingkungan di sekitarnya. Gedung ini di desain sedemikian rupa mengingat terbatasnya ruang terbuka untuk penghijauan dan padatnya kota dengan bangunan -bangunan tinggi. Arsitek gedung ACROS Fukuoka adalah Emilio Ambasz & Associates berasal dari Argentina.


Gedung yang mempunyai ketinggian sekitar 60 meter ini layaknya seperti gedung pada umumnya yang biasa dihiasi dengan kaca, tetapi di sisi bagian belakang terlihat sebuah taman yang hijau dan luas dengan sekitar 35.000 tanaman, yaitu terdiri dari 115 jenis tumbuh - tumbuhan yang ditananam secara mencampur dan tersebar di bagian atap gedung. Dengan desain atap yang bertingkat menyerupai terasering ini, maka di setiap tingkatan atap yang ada dibangun sebuah taman.


Tujuannya untuk mereduksi konsumsi energi, sebab mampu menjaga suhu dalam gedung tetap kosntan dan nyaman, mengurangi panas yang ada di dalam gedung sehingga pemakaian AC tidak terlalu besar serta juga menyaring udara kotor yang ada di sekitar gedung. Pemakaian AC yang tidak terlalu besar akan menghemat energi, sehingga pemakaian energi listrik pada bangunan juga akan berkurang. Sistem roof garden pada gedung ini juga mampu digunakan sebagai penahan angin pada tiap-tiap lantai. Atap hijau juga dapat menyerap air hujan dan mendukung kehidupan sarang burung. Bangunan ini sukses di Jepang, gedung bertingkat ini dimanfaatkan oleh banyak orang di daerah untuk olah raga dan istirahat.




KESIMPULAN :
Gedung  ACROS dijepang merupakan bangunan hemat energi, gedung ACROS didesain ruangan terbuka ditengah padatnya kota. Dengan atap yang bertingkat maka di setiap tingkatan atap yang ada dibangun sebuah taman yang indah. Tujuannya tentu saja untuk mengurangi panas yang ada di dalam gedung sehingga pemakaian AC tidak terlalu besar serta juga menyaring udara kotor yang ada di sekitar.
Jelas bahwa arsitektur bioklimatik merupakan konsep yang dapat diandalkan dalam merancang bangunan hemat energi dan penyelesaian masalah pemanasan global. Maka tujuan dari arsitektur bioklimatik juga menghadirkan bangunan yang ramah lingkungan, sekaligus yaitu tercapainya standar kenyamanan bagi pemakai bangunan dan hemat energi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar