Isu pemanasan global sedang hangat-hangatnya. Bumi ini
semakin panas, akibatnya terjadi
perubahan iklim global. Pembangunan gedung-gedunh dan kawasan perumahan
semakin pesat. Yang memprihatinkan, sebagian besar program pembangunan itu
tidak berwawasan lingkungan. Akibatnya, kerusakan lingkungan makin parah.
Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang
mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan
hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim
daerah tersebut.
Contoh bangunan yang menerapkan Arsitektur Bioklimatik :
v
Gedung ACROS (Asian Crossroads Over The Sea) di
kota Fukuoka, Jepang
CROS FUKUOKA
ACROS Fukuoka dibuka pada bulan April 1995 ACROS (Asian Crossroads over the
Sea) Fukuoka building terletak di kota Fukuoka, Jepang . Di satu sisi tampak
seperti gedung perkantoran biasa berdinding kaca, namun di sisi lain memeiliki
teras taman yang sangat besar. Selain mempunyai bentuk yang unik dan menarik,
gedung ini merupakan contoh salah satu bangunan yang ramah dan tanggap terhadap
lingkungan di sekitarnya. Gedung ini di desain sedemikian rupa mengingat
terbatasnya ruang terbuka untuk penghijauan dan padatnya kota dengan bangunan
-bangunan tinggi. Arsitek gedung ACROS Fukuoka adalah Emilio Ambasz &
Associates berasal dari Argentina.
Gedung yang mempunyai ketinggian sekitar 60 meter ini
layaknya seperti gedung pada umumnya yang biasa dihiasi dengan kaca, tetapi di
sisi bagian belakang terlihat sebuah taman yang hijau dan luas dengan sekitar
35.000 tanaman, yaitu terdiri dari 115 jenis tumbuh - tumbuhan yang ditananam
secara mencampur dan tersebar di bagian atap gedung. Dengan desain atap yang
bertingkat menyerupai terasering ini, maka di setiap tingkatan atap yang ada
dibangun sebuah taman.
Tujuannya untuk mereduksi konsumsi energi, sebab mampu
menjaga suhu dalam gedung tetap kosntan dan nyaman, mengurangi panas yang ada
di dalam gedung sehingga pemakaian AC tidak terlalu besar serta juga menyaring
udara kotor yang ada di sekitar gedung. Pemakaian AC yang tidak terlalu besar
akan menghemat energi, sehingga pemakaian energi listrik pada bangunan juga
akan berkurang. Sistem roof garden pada gedung ini juga mampu digunakan sebagai
penahan angin pada tiap-tiap lantai. Atap hijau juga dapat menyerap air hujan
dan mendukung kehidupan sarang burung. Bangunan ini sukses di Jepang, gedung
bertingkat ini dimanfaatkan oleh banyak orang di daerah untuk olah raga dan
istirahat.
KESIMPULAN :
Gedung ACROS dijepang
merupakan bangunan hemat energi, gedung ACROS didesain ruangan terbuka ditengah
padatnya kota. Dengan atap yang bertingkat maka di setiap tingkatan atap yang
ada dibangun sebuah taman yang indah. Tujuannya tentu saja untuk mengurangi
panas yang ada di dalam gedung sehingga pemakaian AC tidak terlalu besar serta
juga menyaring udara kotor yang ada di sekitar.
Jelas bahwa arsitektur bioklimatik merupakan konsep yang
dapat diandalkan dalam merancang bangunan hemat energi dan penyelesaian masalah
pemanasan global. Maka tujuan dari arsitektur bioklimatik juga menghadirkan
bangunan yang ramah lingkungan, sekaligus yaitu tercapainya standar kenyamanan
bagi pemakai bangunan dan hemat energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar