Stasiun secara administrasi terletak di desa Pasar Anyar,
Kecamatan Tangerang, Provinsi Banten.Stasiun ini berbatasan dengan pertokoan
dan parkiran di sebelah utara, pertokoan dan pemukiman di sebalah timur dan
barat, dan pemukiman di sebelah selatan. Stasiun ini didirikan tepat saat
diresmikannya jalur Duri-Tangerang yaitu pada 2 Januari 1889. Dahulu Badan
Perkeretaapian Belanda membuka jalur Duri-Tangerang sepanjang 19 kilometer dan
melewati delapan stasiun karena melihat besarnya peran Tangerang sebagai
penghasil kerajinan dan tempat transit hasil perkebunan dari Serpong pada
jamannya. Jalur Duri-Tangerang sempat ditutup antara tahun 1973 sampai 1975,
dan dibuka kembali pada tahun 1976.
Terletak di Jalan Ki Asnawi, kecamatan Tangerang stasiun
kereta api ini pernah terbakar pada tahun 2000. Ada 4 jalur yang ada di stasiun
Tangerang dan 2 diantaranya masih asli sejak jaman dulu. Sejak tahun 1992
stasiun Tangerang ditetapkan sebaga cagar budaya oleh PT. Kereta Api Indonesia.
Arsitek bangunan
stasiun dan lintasannya dari Staatspoorwagen (SS).Stasiun Tangerang merupakan
stasiun akhir kereta tidak ada lanjutan lintasan. Bangunan stasiun ini telah
mengalami banyak perubahan termasuk dalam bentuk bangunan. Bagian yang telah
dirubah terlihat pada peron, loket, kantor, dan toilet. Bangunan inti stasiun
berdenah persegi panjang yang memanjang dari barat ke timur, bangunan tersebut
yang banyak perubahan. Stasiun pernah mengalami kebakaran pada tahun 2000an di
sisi timur. Selain bangunan, perubahan sangat tampak pada jumlah jalur kereta
api yang semula berjumlah lima menjadi berjumlah dua jalur. Bagian yang masih
tampak pada beberapa beberapa jendela, pintu dan kisi-kisi bangunan. Pada
sebelah utara kantor tedapat papan yang menjelaskan telah dilindungi oleh
Negara sebagai Benda Cagar Budaya, dikeluarkan oleh pusat pelestarian Benda dan
bangunan PT KAI.