Rabu, 03 Juli 2019

ISTANA BOGOR PERNAH MENGALAMI KERUSAKAN KARENA GEMPA




Istana ini terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan Paledang, Kecamatan Kota Bogor Tengah, Kota Bogor. Saat ini istina bogor merupakan salah satu dari 6 istana Presiden Republik Indonesia, yang memiliki keunikan tersendiri dari segi historis. Namun ternyata istana tersebut pernah mengalami kerusakan karena gempa.

SEJARAH
Istana Bogor dulunya bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Pada 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Awalnya Istana Bogor merupakan bangunan 3 tingkat yang dibangun pada bulan Agustus 1744. Musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834, terjadi gempa bumi akibat meletusnya Gunung Salak, menyebabkan istana tersebut rusak berat. Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada saat itu dilakukan demolisi karena bangunan lama mengalami kerusakan parah, sehingga diputuskan untuk membuat bangunan baru. Saat ini Istana Bogor merupakan Lingkungan Cagar Budaya Golongan I dan termasuk bangunan pemugaran kelas A, dimana seluruh elemen fasade harus dipertahankan sesuai dengan kondisi aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar