Istana
ini terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan Paledang, Kecamatan Kota
Bogor Tengah, Kota Bogor. Saat ini istina bogor merupakan salah satu dari 6
istana Presiden Republik Indonesia, yang memiliki keunikan tersendiri dari segi
historis. Namun ternyata istana tersebut pernah mengalami kerusakan karena
gempa.
SEJARAH
Istana
Bogor dulunya bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa
kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat
kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur
Jenderal Inggris. Pada 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan
Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu
dari Istana Presiden Indonesia.
Awalnya
Istana Bogor merupakan bangunan 3 tingkat yang dibangun pada bulan Agustus
1744. Musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834, terjadi gempa bumi akibat
meletusnya Gunung Salak, menyebabkan istana tersebut rusak berat. Pada tahun
1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena
disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan
Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama
sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad
ke-19.
Pada
saat itu dilakukan demolisi karena bangunan lama mengalami kerusakan parah,
sehingga diputuskan untuk membuat bangunan baru. Saat ini Istana Bogor
merupakan Lingkungan Cagar Budaya Golongan I dan termasuk bangunan pemugaran
kelas A, dimana seluruh elemen fasade harus dipertahankan sesuai dengan kondisi
aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar