Toko
merah sangat mencolok dan sangat unik karena bangunan tersebut gabungan arsitektur eropa dengan atap yang merespon kondisi alam
tropis di Indonesia dengan bentuk pelana yang membentang dari sisi utara ke
selatan dan pada bagian interior sangat kental dengan suasana arsitektur cina.
Warna
merahnya langsung menyergap sudut mata. Arsitektur ala zaman kolonial juga
terlihat jelas lewat jendela-jendela yang tinggi. Toko Merah, begitu banyak
orang menyebutnya, terletak di jalan persis di samping Sungai Ciliwung.
Walaupun mencolok, Toko Merah tampak serasi dengan deretan gedung era kolonial
di samping kiri dan kanannya.
Toko
Merah adalah salah satu bangunan tertua di Kota Tua Jakarta, dibangun pada
1730. Gedung yang berlokasi di Jalan Kali Besar Barat No 107 ini dulunya adalah
rumah seorang Gubernur Jenderal VOC, Willem Baron van Imhoff.
Dari
situs resmi pariwisata Indonesia yang dikutip detikTravel, sang Gubernur Jenderal tinggal di rumah ini dari tahun 1743-1750. Setelah itu, bangunan
ini sempat dijadikan sekolah akademi maritim hingga tahun 1755.
Dari luarnya saja, nuansa China sangat terlihat lewat dominasi
warna merah. Hal itu karena bangunan ini ternyata sempat dibeli oleh seorang pedagang
China, tepatnya pada 1851. Sang pedagang China lalu mengecat eksterior dan
interior bangunan itu dengan warna merah. Semenjak itu, bangunan tersebut
disebut Toko Merah.
Sebagai bangunan tua, tentu saat
ini bangunan took merah masuk kedalam satu diantara bangunan konservasi yang
perlu dilestarikan. Interiornya
diperbaiki, dijadikan tempat konferensi dan pameran. Di lantai 2, terdapat
sebuah ruangan luas yang cocok untuk konferensi dan pertunjukan.
sumber : https://www.jejakpiknik.com/toko-merah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar