1.
Pemeliharaan
Rutin
Pemeliharaan
rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dengan interval waktu tertentu
untuk mempertahankan gedung pada kondisi yang diinginkan/sesuai. (Chanter
Barrie & Swallow Peter, 1996, h.119 ). Contohnya pengecatan dinding luar 2
tahunan, pengecatan interior 3 tahunan, pembersihan dinding luar dll. Jenis
pekerjaan pemeliharaan rutin juga berupa perbaikan atau penggantian komponen
yang rusak, baik akibat proses secara alami atau proses pemakaian.
Pada
pemeliharaan rutin sangat penting untuk menentukan siklus pemeliharaan. Siklus
pemeliharaan ditentukan berdasarkan data fisik gedung dan equipment yang cukup
dalam bentuk dokumentasi, manual pemeliharaan maupun catatan pengalaman dalam
pekerjaan pemeliharaan sebelumnya. Sehingga rencana program pemeliharaan, jenis
pekerjaan dan anggaran dapat segera dibuat.
Kendala-kendala
yang terdapat pada pemeliharaan rutin adalah :
·
Pemilik/owner
Seringkali
para pemilik gedung tidak melaksanakan program pemeliharaan yang sudah dibuat,
bahkan cenderung memperpanjang interval pemeliharaan dengan tujuan mengurangi
beban biaya pemeliharaan agar keuntungan yang didapat lebih besar. Padahal
dengan tertundanya jadwal pemeliharaan rutin akan mengakibatkan bertumpuknya
kualitas kerusakan (multiplier effect ) yang akhirnya membutuhkan biaya
perbaikan yang jauh lebih besar.
·
Kurangnya data
dan pengetahuan
Seringkali
pemeliharaan rutin tidak dapat dilakukan akibat kurangnya data baik manual,
sejarah pemeliharaan maupun dokumentasi. Disamping itu juga kekurangan
pengetahuan dari personil pengelola gedung baik tingkat manajerial maupun
pelaksana mengakibatkan program pemeliharaan dan pelaksanaannya kurang optimal.
2.
Pemeliharaan
Remedial
Pemeliharaan
remedial adalah pemeliharaan perbaikan yang diakibatkan oleh:
Kegagalan
teknis/manajemen bisa terjadi pada tahap konstruksi maupun tahap pengoperasian
bangunan.
Kegagalan
konstruksi dan desain, dalam hal ini faktor desain dan konstruksi berhubungan
erat. Kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan dan kesalahan dalam pelaksanaan
atau pemasangan.
Kegagalan
dalam pemeliharaan yang disebabkan oleh : Program pemeliharaan rutin yang
dibuat tidak memadai, Program perbaikan yang tidak efektif, Inspeksi-Inspeksi
yang tidak dilaksanakan dengan baik, dan Data-data pendukung pemeliharaan yang
tidak mencukupi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar